4
Taksonomi
dan pengenalan rayap
seringkali membingungkan karena di samping jenisnya banyak, perbedaan
morfologi
antara species pada tiap-tiap genus sangat kecil. Tulisan ini disusun
berdasarkan pengamatan penulis terhadap beberapa sifat-sifat ekologi
dan
morfologi yang penting dari 120 koleksi berbagai jenis rayap penyerang
kayu dan
tanaman di Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi selang tahun 1965
sampai
dengan 1971 dan keterangan-keterangan yang diperoleh dari pustaka (Ahmad,
1958; Roonwal dan Maiti,
1966; Roonwal,
1970).
Dalam
kunci pengenalan ini
dikemukakan semua famili dan genera rayap yang sampai saat ini
diketahui
menyerang kayu, tanaman dan bahan-bahan kayu lainnya. Spesies yang
dikemukakan
hanyalah rayap yang sangat umum terdapat dan
penting arti ekonominya. Maksud tulisan ini ialah untuk
membantu
peneliti dan mahasiswa yang ingin mendalami manajemen deteriorasi hasil
hutan
khususnya aspek-aspek Ilmu Hama Hasil Hutan dan Pengawetan Kayu di mana
perlu
diketahui jenis atau tipe rayap pengganggu.
Tanpa
mengenal jenis-jenis rayap
penyebab kerusakan kayu, akan sulit diperoleh cara pemecahan yang dapat
diandalkan bagi pencegahan dan pengelolaan deteriorasi hasil hutan yang
disebabkan rayap.
1.
a. Menyerang
dan bersarang dalam
pohon yang masih hidup, atau kayu, cabang dan batang mati, tunggak dan
kayu
lembab lainnya
(Rayap pohon dan rayap kayu lembab, fam. Kalotermitidae)
2
b. Hidup
dan bersarang dalam kayu mati yang kering hawa, tidak berhubungan
dengan tanah.
Bahan-bahan tanah tak terdapat
dalam sarang. Menyebabkan kerusakan dalam kayu,
berbentuk rongga-rongga tak teratur, agak memanjang searah serat.
(rayap kayu
kering, fam. Kalotermitidae)
Cryptotermes
spp.
10)
c. Bersarang
dalam tanah atau dalam kayu yang berhubungan dengan tanah. Untuk jalan
pekerja
dan prajurit yang mengumpulkan
makanan (kayu), membuat jalan-jalan yang
tertutup (sheltertubes)
dengan bahan
humus atau tanah. Keadaan habitat lembab
merupakan syarat mutlak bagi
kehidupannya (jenis rayap subteran dan rayap tanah,
famili
Rhinotermitidae dan
Termitidae)
3
2. a.. Menyerang
pohon yang
masih hidup, menyebabkan pembengkakan pada batang dan cabang (“gembol”)
dan
lobang-lobang dalam kayu,
Neotermes
spp.
(11)
b. Menyerang
tunggak, dan kayu mati yang lembab, terutama dalam habitat hutan.
Glyptotermes
spp.
3. a. Pronotum
(keping sklerit di atas ruas teraks pertama) agak datar. Koloni
bersarang dalam
kayu atau bahan lain yang mengandung
selulosa, yang terdapat di dalam atau
permukaan tanah.(rayap subteran, famili Rhinotermitidae).
4
b. Pronotum
berbentuk pelana. Pusat sarang berada dalam tanah; membuat kueh-kueh
cendawan
berbentuk bunga karang, dan
bangunan-bangunan liat dalam tanah, kadang-kadang
menyebabkan terbentuknya gundukan-gundukan tanah. (rayap tanah dan
rayap pohon,
famili Termitidae).
5
4. a. Prajurit dengan
dua ukuran (dimorfis);
jumlah ruas antena 15-17
Schedorhinotermes
spp. (12)
b. Prajurit,
hanya satu macam (monomorfis); jumlah ruas artena 13 - 16. Apabila
diganggu,
prajurit mengeluarkan cairan serupa susu
Coptotermes
spp.
(13)
5. a. Perbedaan
bentuk kedua mandibel prajurit terlihat tanpa bantuan kaca pembesar.
(subfamili Amitermitinae).
6
b. Mendibel
prajurit memanjang ke depan, agak simetris. (subfamili Termitidae).
7
c. Mandibel
prajurit sangat kecil atau hampir tak terlihat; dahi (frons)
menonjol ke
depan berbentuk alat penusuk (nasus)
.(sub
famili Nasutitermitinae )
8
6. a. Mandibel
prajurit halus, panjang dan berbentuk arit. Prajurit beberapa ukuran (polymorphic).
Sarang koloni terdapat di atas tanah,
pada pohon-pohon atau bangunan-bangunan.
Microcerotermes spp.
b.
Bentuk
mendibel prajurit sangat simetris. Mandibel kanan lurus dan tajam.
Mandibel
kiri lengkung.
Capritermes
spp.
7. a. Jenis-jenis berukuran
besar. Prajurit dan pekerja dimorfis (dimorphic).
Panjang tubuh prajuirt - besar (termasuk mandibel),
8-15 mm, prajurit - kecil
6,5-10 mm.
Macrotermes
spp. (14)
b. Jenis-jenis
berukuran sedang. Prajurit dan
pekerja monomorfis. Panjang tubuh prajurit 5-7,5 mm.
Odontotermes spp.
(15)
c. Jenis berukuran
kecil. Prajurit dan pekerja,
dimorfis. Panjang prajurit - besar 3,5 - 4,75 mm, prajurit kecil 2,5 -
3,75 mm.
Microtermes
spp. (19)
8. a.
Nasus prajurit berbentuk krucut,
bagian pangkal
menebal dan agak lengkung. (“rangas cepor”,
“pua”)
Nasutitermes
spp.
b. Nasus
pada umumnya panjang dan sempit. Anggota koloni berwarna gelap, coklat
tua
sampai hitam, dengan tungkai dan antena
yang panjang; mirip semut. Pekerja dan
prajurit keluar mengumpulkan makanan tanpa membuat jalan-jalan tertutup
9
9. a.
Nasus
prajurit agak pendek dan sempit. Pekerja dan prajurit mengumpulkan
makanan pada
malam hari
Hospitalitermes
spp.
b. Nasus
prajurit agak panjang, bagian pangkal tebal. Pekerja dan prajurit
keluar dari
sarang pada siang hari
Lecessitermes
spp.
c. Tungkai-tungkai
relatif tidak panjang
Bulbitermes
spp.
10. a.
Panjang
prajurit 3,8 - 4,4 mm, jumlah ruas antna 11 - 12, terdapat di seluruh
Indonesia
Cryptotermes
cynocephalus Light.
b. Panjang
prajurit 4,6 - 5,6 mm, jumlah ruas
antena 12 - 13, terdapat di seluruh Indonesia.
Cryptotermes
domesticus (Haviland).
c. Panjang
prajurit 5,0 - 6,2 mm, jumlah ruas antena 12 - 14 terdapat di seluruh
Indonesia. Cryptotermes
dudleyi Banks
d. Panjang
prajurit 4,5 - 5,5 mm jumlah ruas antena 11 - 12. Terdapat di Sumatera,
di
tempat yang agak tinggi (di atas 700 d.m.l)
Cryptotermes
sumatrensis Kemner
11. a.
Terutama
menyerang pohon jati. Panjang prajurit 7,5 - 12,0 mm, banyak menyerang
tanaman
jati di Jawa Tengah
dan Jawa Timur
Neotermes tectonae Dammerman
b. Terutama
menyerang pohon sonokeling. Panjang prajurit 12 - 12,5 mm
Neotermes
dalbergiae Kalshoven
12. a.
Jumlah
ruas antena, prajurit-besar 16 - 17; panjang tubuh 5,5 - 6,0 mm.
Terdapat di
seluruh Indonesia
Schedorhinotermes
translucens
Haviland
b. Jumlah
ruas antena prajurit-besar 16; panjang tubuh 5,3 - 5,6 mm. Terutama di
Jawa
Barat.
Schedorhinotermes
javanicus Kemner
c. Jumlah
ruas antena prajurit-besar 15. Panjang
tubuh 4,9 - 5,2 mm. Terutama di Kalimantan.
Schedorhinotermes
tarakensis (Oshima)
13. a.
Jumlah
ruas antena prajurit 14 -1 6 panjang kepala prajurit (termasuk
mandibel) 2,4 -
2,6 mm. Jenis yang terbesar
Coptotermes curvignathus
Holmgren
b. Jumlah
ruas antena prajurit 13 - 15; panjang kepala prajurit 1,8 - 2,1 mm
mandibel
relatif pendek, kira-kira sepanjang
setengah panjang kepala
Coptotermes
travians Holmgren
c. Jumlah
ruas antena prajurit 15 - 18; panjang kepala prajurit 2,0 - 2,2.
Mandibel lebih
panjang dari pada C.travians
Coptotermes
havilandi Holmgren (C.
javanicus Kemner)
d. Jumlah
ruas antena prajurit 13 - 14 panjang
kepala prajurit 1,6 - 1,7 mm. Jenis terkecil di antara
spesies-spesies Coptotermes
Coptotermes
kalshoveni Kemner
14. a.
Panjang kepala prajurit besar (dengan mendibel), 6,5 - 7,1
mm,
prajurit kecil 4,4 - 4,6 mm. Kepala berwarna coklat muda
kemerah-merahan. Di
Indonesia terdapat di Sumatera
Macrotermes
malaccenis
(Haviland)
b. Kepala
prajurit berwarna coklat tua, kehitam-hitaman. Panjang kepala prajurit
besar
8,0 mm, prajurit kecil 5,0 - 5,2 mm.
Terdapat di Sumatera.
Macrotermes
carbonarius (Hagen)
c. Warna
kepala prajurit berwarna coklat merah. Panjang kepala prajurit besar,
4-8 - 5,5
mm, prajurit kecil 3,0 - 3,4 mm.
Terdapat di seluruh Indonesia.
Macrotermes
gilvus
(Hagen)
15. a.
Antena
prajurit, 17 ruas. Jenis besar, sedang dan kecil, dengan lebar kepala
1,0 - 1,5
mm
16
b. Antena prajurit 16 ruas,
lebar kepala ±
0,8 mm, jenis kecil.
Odontotermes
indrapurensis Holmgren
c. Antena
prajurit 15 ruas, lebar kepala ± 1,0 mm, jenis kecil
Odontotermes
sarawakensis (Holmgren)
16. a.
Jenis
besar; panjang kepala (dengan mandibel) prajurit, 3,7 - 4,2 mm, lebar
1,9 - 2,4
mm.
17
b. Jenis
sedang; panjang kepala prajurit 3,1 - 3,5 mm, lebar 1,5 - 1,7 mm
Odontotermes
makassarensis Kemner
17. a.
Mandibel
kiri prajurit, bergigi besar, terletak di tengah
Odontotermes
bogoriensis (Kemner)
b. Mandibel
kiri prajurit, bergigi kecil, tumpul
dan terletak lebih pada pihak pangkal.
Odontotermes grandiceps Holmgren
18. a.
Labrum (bibir atas) prajurit memanjang sampai ke gigi
mandibel
kiri; gigi mandibel runcing
Odontotermes javanicus Holmgren
b. Panjang labrum prajurit
melewati gigi mandibel
gigi mandibel kecil
.
Odontotermes
sundaicus Kemner
19. Ruas antena prajurit, 15 prajurit makro, panjang 4,0 - 4,5 mm; prajurit mikrol 3,3 - 3,8 mm,. Microtermes insperatus Kemner